Mataku memandang sekeliling. Semua tampang tidak dikenal. Maklumlah.. aku anak luar kota yang kuliah di Ibukota. Hari ini hari pertama orientasi kampus. Teriakan-teriakan senior menggema seharian. "Ngapain lu ngeliatin gue! Jagoan lu yah?" Hari gini masih sok berkuasa? "Tidak kakak!" aku menundukkan kepala. "Sana duduk!" didorongnya aku sampai terjatuh dan menimpa teman satu kelompok. "Aduh! Sakit tahu!" Jerit gadis manis yang tertimpa diriku. "Maaf! Rese nih senior! Beraninya cuma teriak-teriak doang." "Iya rese.. lu juga rese.. minggir lah.. buruan duduk nanti gue juga kena semprot!" "Maaf.. maaf... BTW, nama gue Anton. Nama lu siapa?" "Vivi" "NGAPAIN LU BERDUA? NGOMONGIN GUA YAH?" teriak salah satu senior. ******** Kuliah sudah setahun lebih. Aku sedang mencari tempat tinggal dekat kampus. Di tempat kosku ini mulai kurang nyaman. Waktu su...
Pengalaman ini terjadi sekitar 15 tahun yang lalu. Saya baru saja lulus SMA dan sedang persiapan mendaftarkan diri ke perguruan tinggi. Saya termasuk pria yang bertampang lumayan, cukup pintar, dan berperawakan sedang. Panggil saja saya, Budi. Selama di SMA, saya mempunyai kelompok teman yang selalu bermain bersama. 4 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Sebagian besar teman-teman saya melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri karena memang sekolah saya termasuk sekolah elite di kota J yang menghasilkan siswa-siswi dengan hasil lulusan yang cukup baik. Karena saya berasal dari keluarga ekonomi menengah, pilihan sekolah ke LN menjadi tidak mungkin. Dari kelompok kami hanya tersisa 3 teman perempuan dan saya. Kami bingung mau melanjutkan ke mana, tetapi akhirnya kami memutuskan untuk ke kota B yang mempunyai beberapa universitas swasta dan negeri yang cukup terkenal. Saya, Rika, Nova, dan Jenni memutuskan untuk mendaftar bersama ke kota B....