Kembali lagi ke hari ini. Vani masih berpikir keras siapa gerangan yang mengenthot dirinya ketika tidur. Kecurigaan awalnya adalah pada Noel. Tapi, Vani langsung menepis dugaan itu. Ada Angel semalam. Noel ga akan berani macem-macem. Apa mungkin Boris? Bisa saja dia mengikuti mereka pulang, dan langsung masuk ke kamar Vani ketika Noel-Angel pulang. Untuk memastikannya, Vani langsung menelpon Boris. Ketika tersambung, di ujung sana suara Boris langsung memelas Van Gue betul betuulll minta maaf soal semalem. Sorry banget Van. Gue betul-betul ga bisa nahan liat lo begitu hot semalem. Pliss jangan bilang ke Albert. Gue khilaf doang. Suer berondong Boris. Vani langsung tau kalo bukan Boris pelakunya. Kalo memang Boris yang ninggalin peju di mhemeknya, Boris pasti sudah mengambil photo atau bahkan video adegan ngenthot tersebut. Dan menggunakannya untuk memaksa Vani putus dari Albert atau sekedar digunakan untuk sandera agar bisa minta jatah seks sewaktu-waktu. Setelah basa-basi singkat, dan berjanji berulang kali bahwa Vani tidak akan melapor ke Albert, akhirnya Vani bisa memutuskan sambungan telpon tersebut. Vani jadi tambah bingung. Siapa sih yang ninggalin pejunya di mhemek gue?
Pusing mikir, Vani beranjak keluar mau cari makan siang. Melintasi kamar Mirna, tetangga kosnya anak Komunikasi, terdengar suara Mirna yang cempreng dari jendela yang tidak tertutup sedang memaki-maki cowoknya. Vani jadi terkikik karena mendengar sebab amarah Mirna adalah konthol cowoknya ga mau berdiri padahal si Mirna sudah horny dan siap tempur. Tapi, kalau Vani tau tentang kejadian tadi pagi, dia tidak akan tertawa sebahagia itu.
Ini kejadian 3 jam sebelum Vani bangun. Kamar sebelah Vani sudah heboh, karena Mirna mau keramas tapi kehabisan sampo. Dipaksanyalah cowoknya, si Tono, minta sampo ke tetangga kos. Tono reflek langsung menuju kamar Vani yang berada tepat di samping kamar Mirna. Beberapa kali mengetok kamar Vani, tidak ada jawaban. Tono iseng mencoba membuka pintunya, cuma buat ngecek ada orangnya atau nggak. Eh terbuka. Masuklah Tono, dan langsung disuguhi pemandangan hot Vani yang sedang tertidur dengan slebornya. Tokednya yang sebelah kanan menyembul tanpa kain penutup. Sambil menelan ludah berkali-kali, Tono menggoyang kaki Vani pelan Van..Van... Tapi, Vani anteng aja tidur terus. Tono cepat-cepat menuju kamar mandi Vani, mengambil sampo dan lekas-lekas menyerahkannya ke Mirna. Begitu Mirna menutup pintu kamar mandi, Tono langsung berlari menuju kamar Vani.
Ouuhh rejeki nomplok sorak Tono kegirangan. Sudah lama Tono nafsu liat Vani. Sejak memacari Mirna, Vani sudah jadi bacol Tono. (Bacol = bahan coli). Tanpa babibu, Tono langsung melepas celana dan celana dalamnya. Kontolnya yang 11cm sudah mengacung tegak. Dengan gemetaran Tono melepaskan hotpant Vani. Melihat tong Vani yang berwarna hitam, Tono nyaris menangis terharu. Diremas-remasnya pelang gundukan mhemek Vani. Vani cuma menggeliat pelan, dan terus tidur. Tong Vani langsung dilepas dan dilempar ke lantai. Paha Vani dibuka lebar-lebar, sehingga mhemek Vani yang bagai bakpao itu terpampang dengan jelasnya. Tono langsung melesakkan kontholnya dalam-dalam. mmhhh terdengar desahan pelan Vani. Tono sempat kaget. Tapi, ternyata Vani masih tetap tidur. Uuuhhh peret banget mhemek Vani agak basah pula erang Tono keeanakan. Tono langsung masuk RPM tinggi. Mhemek Vani di kocoknya super cepat. Plak..plak..plak.. slep..slep..slepp bunyi benturan paha Tono ke paha Vani terdengear ditingkahi bunyi kontolnya yang menggesek-gesek dinding mhemek Vani. Melihat toked Vani yang berguncang-guncang heboh, Tono langsung meraup dengan kedua tangannya. Tidak pernah seumur-umur Tono meremas-remas toked sebesar itu. Dihisap-hisapnya putting Vani yang besar mengacung sambil diremasnya kuat-kuat toked bongsor itu. Tidak sampai tiga menit, Tono sudah mengejan-ngejan orgasme. Menembakkan spermanya di dalam mhemek Vani. Ngos-ngosan, Tono tersenyum puas. Cepat-cepat dipakainya kembali celananya, dan berlari riang kembali ke kamar Mirna.
Nah, sekarang lo tau kan, kenapa Tono siang itu tidak bisa ngaceng lagi demi Mirna? Dan misteri peju di mhemek Vani milik siapa pun terpecahkan. Oya, sampai sekarang Vani tidak tau. Gue tau karena teman Tono tempat dia ngember tentang keberhasilannya ngentotin Vani adalah temen gue juga. Wkwkwkwk Ga kebayang kalo Vani tau Tono pernah ngenthotin dia.
Oke, cerita ini masih berlanjut sedikit. Marilah kita kembali lagi ke saat sekarang (sorry ya alurnya maju mundur. Sesuai hobi gue maju mundurin selangkangan), ke masa Vani yang masih bingung siapa yang ngenthotin dia. Sekarang Vani sudah kenyang habis makan. Tapi, masalah baru muncul. Horny-nya sebenarnya belum terpuaskan. Sejak bangun sebenarnya mhemek Vani sudah berkedut-kedut gatal. Cuma gara-gara masalah peju tidak jelas itu yang buat Vani teralih sejenak. Berhubung sekarang sudah kenyang dan tenang, nafsu seksnya naik lagi. Terapi finger dari Angel semalam cuma menyentuh sedikit kepuasan Vani. Bahkan sebenaranya membuat Vani lebih horny lagi.
Sambil menekan-nekan selangkangannya, Vani berpikir-pikir siapa yang bisa diajak indehoy siang itu. Aduuuhh.. napa sih Albert harus jauh pas gue sange gini runtuk Vani kesal. Nama Boris terlintas pertama, tapi langsung dibuang jauh-jauh oleh Vani. Selain karena dia sohib Albert dan tidak menarik, Vani tau si Boris cuma panas di awal doang. Paling banter si Boris cuma bisa bertahan 5 menit di dalam mhemek. Vani tau itu dari cewek si Boris, Renny. Dua nama lagi terlintas, langsung dikibas oleh Vani. Uuhh.. gue pengen ngerasain ngenthot kaya sama si Ethan lagi pikir Vani refleks. Eh, ngapain gue mikirin si setan satu itu. Sorry aja kalo gue sampe ngrendahin diri minta seks sama dia tukas Vani gengsi. Akhirnya Vani menelpon mantannya yang sebenarnya sudah bertunangan, si Roland. Roland partner seks yang tepat untuk saat ini. Pernah jalan sama Vani sekitar 6 bulanan, dan sekarang sudah bertunangan dengan orang yang tidak mungkin dibatalkan oleh si Roland karena keluarga mereka sudah sangat dekat. Dan Vani tau, Roland butuh harta calon istrinya. Maka ditelponlah si Roland.
Comments
Post a Comment